KANDUNGAN TABUT AS-SAKINAH
BENARKAH TABUT AS-SAKINAH DI NUSANTARA?
Tabut as-Sakinah dikatakan tersimpan dibeberapa buah lokasi. Di antaranya ialah Nusantara, Jerusalem, Ethiopia, Zimbabwe, Mesir, Gunung Nebo/Nabu di tebing sungai Jordan, Perancis, England, Ireland dan beberapa lokasi lagi. Di antara kesemua lokasi ini, teori yang mengatakan bahawa tabut tersimpan di Nusantara adalah yang paling lemah. Kebanyakan pihak yang berpegang pada teori ini berpaksi pada beberapa sebab utama :
1. Tabut as-Sakinah ini dikatakan telah hilang dalam perjalanan ke tanah canaan (The Promised Land). Jika dilihat daripada sudut 'Zion Bumi Mala' teori ini mengatakan bahawa The Promised Land itu sebenarnya adalah hujung dunia yakni Nusantara.
2. Mengambil fakta daripada 'cakap-cakap' bahawa Tabut as-Sakinah tersembunyi di Indonesia yang sering dibincangkan di alam siber.
3. Ada pihak yang salah tafsir maklumat yang diterjemahkan oleh Google Translate. Mereka cuba copy dan kemudian paste-kan pada Google Translate maklumat berkenaan Tabut as-Sakinah ini dari Wikipedia. Umum sudah mengetahui 'kehebatan' Google Translate dalam menterjemahkan maksud sesuatu dokumen. Betapa hebatnya terjemahan Google ini, hinggakan bahasa Inggeris yang masih boleh difahami oleh si pembaca, apabila diterjemah ke dalam bahasa ibunda, terus hilang kebolehfahamannya. Dibawah ini saya sediakan satu contoh :
“The ETHIOPHIAN Orthodox Church claims to possess the Ark of the Covenant or tabot in Axum. The object is now kept under guard in a treasury near the Church of Our Lady Mary of Zion, and used occasionally in ritual processions.[6] But versions of the Aksum tabot are kept in every ETHIOPHIAN church, each with its own dedication to a particular saint, most popularly Mary, George and Michael[7].”
“The Kebra Nagast is ETHIOPHIA’S greatest national document, composed to legitimise the new royal line established in 1270 by claiming its descent from Menelik I, the son of King Solomon and the Queen of Sheba, and contains a reference to the Ark of the Covenant being brought to ETHIOPHIA by Menelik. However, recent scholarship suggests that that reference is a later interpolation: many important manuscripts later than the thirteenth century make no reference to it, and it only became a core element of ETHIOPHIAN beliefs in the seventeenth century. It has been plausibly suggested that the claim that the Aksum tabot is the real Ark of the Covenant results from misunderstandings between the ETHIOPHIANS and their Portuguese allies following the defeat of Arab invasions in the sixteenth century – misunderstandings which were gratefully exploited and developed by the ETHIOPHIAN church[7].” (wikipedia)
Apabila anda menggunakan Google Translate untuk melakukan terjemahan, ia akan jadi seperti dibawah :
“Gereja Ortodoks ETHIOPHIA yang klaim untuk memiliki Ark dari Perjanjian atau tabot di Axum. Objek sekarang disimpan di bawah penjagaan di dekat perbendaharaan Jemaat kami Lady Maria Sion, dan kadang-kadang digunakan dalam upacara processions. [6] Tetapi versi dari Aksum tabot disimpan di setiap ETHIOPHIA gereja, masing-masing dengan dedikasi sendiri ke santo tertentu, paling terkenal dan populer dengan Maria, dan George Michael [7].”
“Yang Kebra Nagast terbesar di INDONESIA adalah dokumen nasional, yang terdiri untuk legitimise royal baris baru didirikan di 1270 oleh para mengklaim keturunan dari Menelik I, putra Raja Sulaiman dan Ratu dari Sheba, dan berisi referensi ke Ark dari Perjanjian yang dibawa ke INDONESIA oleh Menelik. Namun, baru-baru ini menunjukkan bahwa beasiswa merupakan referensi yang kemudian interpolasi: banyak penting Mushaf lebih lambat dari tiga abad tidak membuat referensi untuk itu, dan hanya menjadi unsur inti dari ETHIOPHIA kepercayaan di abad ketujuh. Ia telah plausibly mengemukakan bahwa klaim bahwa Aksum tabot adalah nyata Ark dari Perjanjian hasil dari kesalahpahaman antara ETHIOPHIANS Portugis dan sekutu mereka mengikuti kekalahan di Arab invasi pada abad keenambelas - kesalahpahaman terima kasih yang dieksploitasi dan dikembangkan oleh ETHIOPHIA gereja [7].”
Kita lihat terjemahannya :
ETHIOPHIAN menjadi ETHIOPHIA
ETHIOPHIA’S menjadi INDONESIA?
ETHIOPHIA menjadi INDONESIA?
EUTHOPHIANS menjadi EUTHOPIANS
PENAFIAN LOKASI TABUT DI ETHIOPIA DAN KEBARANGKALIAN DI JERUSALEM
1. Hanya Bani Levi yang dibenarkan menyentuh dan membawa tabut. Setahu kita keturunan Nabi Harun ini tidak pergi ke Sabak ataupun Ethiophia. Bagaimana Raja Menelik membawanya pulang?
2. Jika benar ada beberapa pendeta Bani Levi datang ke Sabak bersama-sama Raja Menelik I, mengapa keturunan mereka iaitu para paderi di Ethiophia hari ini berkulit gelap belaka?
3. Tabut dipercayai penuh keramat dan kekuasaan oleh Bani Israil. Mustahil mudah-mudah saja mereka akan melepaskan tabut ke tangan bangsa asing. Tambahan pula Zionis (memerintah Israel kini) menganggap bahawa semua bangsa selain Yahudi seperti binatang)
4. Tabut sudah ada tempat paling sesuai iaitu bait suci Haikal Sulaiman. Apa manfaatnya dibawa keluar daripada tempat itu?
5. Agama mereka yang mendakwa bahawa keturunan Menelik sudah menjadi agama Kristian Ortodoks ataupun sekurang-kurangnya 'berbau Kristian'. Walhal Tabut as-Sakinah bergelumang dengan agama Yahudi. Hal ini memungkinkan segala cerita yang dikisahkan di Axum dan sekitarnya itu datangnya selepas kelahiran agama Kristian, bukannya sejak zaman Nabi Sulaiman.
"Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Qur'an dan Sunnahku. Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku." (HR Imam Muslim dari Jabir (2/240), Sunan Abu Daud 1825 dan lain-lain. Kisah yg mutawatir dan disaksikan lebih dari 100,000 jema’ah Haji)